Senin (15/05/2017) Panitia Ujian Kenaikan Kelas( UKK) untuk para pengawas Ujian, sedangkan UKK / ujian tertulisuntuk siswa kelasX, XI SMA 1 Teluk Kuantan , berlangsung selama 6 hari, dimulai dari hari Senin 15 Mei s/d hari sabtu 20 Mei 2017.
Panitia UKK dan staf dewan guru bahu-membahu menjaga kelancaran jalannya salah satu agenda terbesar di SMAN 1 Teluk Kuantan ini. Tidak ada satu pun yang berpangku tangan, para guru selain menjadi pengawas ujian, mereka juga bertugas di pos-pos masing-masing. Di samping itu, situasi dan kondisi di dalam ruangan diatur sedemikian rupa agar tercipta miliu ujian yang kondusif untuk menjamin kesuksesan ujian siswa SMAN 1 Teluk Kuantan.
Dalam pelaksanaannya, ujian tertulis/UKK memakan waktu kurang lebih tiga jam setiap harinya, dari pagi sampai siang. Rata-rata, setiap siswa menghadapi tiga mata pelajaran per hari dengan alokasi waktu berdurasi 90 menit untuk setiap materi yang diujikan. Ujian dimulai pada jam 07.30 pagi dan berakhir pada pukul 12.15, dengan waktu istirahat 15 menit setelah ujian jam pertama. Sedangkan istirahat kedua tersedia selama 15 menit sebelum memasuki ujian jam ketiga.
Sementara itu, ujian tertulis pada tahun ini diikuti -+ 598 siswa dan melibatkan 46 orang guru pengawas, dan Panitia sebanyak 23 orang guru.
Penyelenggaraan ujian tertulis ini berlangsung dalam pengawasan yang sangat ketat. Sehingga, menutup kemungkinan bagi seorang siswa untuk melakukan kecurangan sekecil apapun saat ujian. Di setiap ruang ujian yang rata-rata dipenuhi sebanyak 30 peserta ujian, ditugaskan dua orang guru sebagai pengawas ujian, dari dimulainya ujian, hingga bel pertanda selesainya ujian berdentang dengan kerasnya. Sedemikian ketatnya, hingga siswa yang berniat curang sekalipun harus berpikir seribu kali sebelum melaksanakan niatnya. Pasalnya, jika ketahuan, ia akan mendapatkan hukuman berat yang tidak pernah diterapkan di sekolah manapun. Demikianlah, SMAN 1 Teluk Kuantan menanamkan kejujuran kepada seluruh siswa/siswinya.Ujian yang dilaksanakan bertujuan mendidik siswa/siswinya untuk mencintai ilmu pengetahuan. Menurut filsafat, belajar itu bukanlah untuk sekedar mengikuti ujian, namun ujian merupakan sarana untuk belajar. Maka, siswa/siswanya mengenal istilah ‘ujian untuk belajar, bukan belajar untuk ujian’. (*Jn)
0 comments:
Posting Komentar